Pemerintah Anggarkan Rp 30 Miliar Untuk Pengelolaan Air Bersih

Penulis : Dedi Finafiskar     Ketersediaan air bersih di Kabupaten Konawe masih sering menjadi kendala, pasalnya setiap musim kemarau, war...


Penulis : Dedi Finafiskar
    Ketersediaan air bersih di Kabupaten Konawe masih sering menjadi kendala, pasalnya setiap musim kemarau, warga dibeberapa Kecamatan di Konawe kerap kesulitan mendapatkan air besih, sumur yang selama ini menjadi andalan selalu saja mengalami kekeringan, kondisi ini membuat warga banyak mengeluhkan ketersediaan air bersih. Kondisi ini, sebenarnya sudah diatasi oleh Pemerintah dengan mengganggarkan pembangunan sumbera air bersih melalui Perusahaan daerah air minum (PDAM), karena sejauh ini terdapat tujuh titik lokasi bak penampungan air bersih. Tapi
namun sayangnya, belum dikelola dengan baik. Akibat dari kelangkaan air bersih tersebut, beberapa warga masih mengandalkan air bersih dari lereng pegunungan, seperti di Kecamatan Abuki, dan Tongaauna. Tradisi mengandalkan air pegunungan sudah menjadi tradisi dari tahun ketahun, tapi Pemerintah tidak pernah memikirkan nasib warganya dalam memperoleh air bersih.
    Sekretaris Desa Walai Kecamatan Abuki, Ripin mengatakan, kebiasaan mengandalkan mata air pegunungan sudah terjadi puluhan tahun, meskipun ketersediaan air bersih selalu memadai namun warga masih sering mendapati beberapa kendala seperti pada musim kemarau dimana sumber mata air mengalami kekeringan, sementara pada musim hujan air akan menjadi keruh.
    "Sebenarnya untuk memperoleh mata air bersih dengan mudah hampir dirasakan warga setempat, karena pada tahun 1990 Pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan dengan mendirikan Bak penampungan air bersih di Desa kami, tapi kenyataannya bak PDAM itu tidak dikelola dengan baik dan dibiarkan begitu saja. Akibatnya, banyak warga yang berinisiatif membuat sumur bor dan sumur gali, tapi warga sering terkendala biaya, karena pembuatan sumur membutuhkan biaya besar. Ditambah lagi mata air baru bisa ditemukan sekitar 20 meter menggali," katanya
    Belum tersedianya PDAM di Konawe dikarenakan minat masyarakat untuk memanfaatkan air bersih dari PDAM sangat minim, dengan alasan hampir setiap rumah memliki sumber air tersendiri dengan memanfaatkan sumur galian. Sehingga hal ini sangat berdampak, banyaknya sarana dan prasarana air bersih yang kini terbengkalai. Kondisi ini diakui Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, menurutnya sebagian warga khususnya yang berdomisili di sepanjang aliran sungai tetap memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
    "pengelolaan air bersih dari PDAM sudah direncanakan beberapa tahun lalu, dan jika pengelolaan PDAM bisa dikelola dengan baik, maka pengelolaan perusahaan air bersih bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah. Tapi yang menjadi masalah kita, di Konawe masalah PDAM belum terlalu di butuhkan, karena setiap rumah masyarakat memiliki sumur sendiri di rumah," jelasnya
    Akhir-akhir ini warga mulai mengelukhan ketersediaan air bersih, sehingga Pemerintah Daerah berinisiatif untuk memperbaiki semua infrastruktur air besih, dan segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Menurut Bupati pembangunan infrastruktur pengolahan air bersih perlu perhatian khusus. Dan rencananya tahun ini Pemda Konawe akan mengganggarkan dana perbaikan infrastruktur air bersih bersumber dari pemerintah pusat. "Untuk tahun ini, salah satu yang menjadi fokus kita adalah soal pelayanan air bersih, rencananya akan kita anggarkan pembangunan sarana dan prasarana air bersih sebesar Rp 30 miliar melalui bantuan dana dari pemerintah pusat. Kita berharap air bersih dapat langsung tersalur ke rumah-rumah warga," tutupnya.

Related

METRO 1606618297107871527

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

http://blognyadhedhykp.blogspot.com/2015/03/tracking-climbing-dan-caving-di-sawapudo.html

Comments

http://blognyadhedhykp.blogspot.com/2015/03/tracking-climbing-dan-caving-di-sawapudo.html

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item