Sampah Jadi Alat Pembayaran Pemeriksaan Kesehatan

Penulis : Dedi Finafiskar     Sebuah Klinik di Desa Baruga Kecamatan Uepai, memiliki gagasan menarik berkaitan dengan layanan kesehatan di...


Penulis : Dedi Finafiskar
    Sebuah Klinik di Desa Baruga Kecamatan Uepai, memiliki gagasan menarik berkaitan dengan layanan kesehatan di sekitar wilayah tersebut. Para Lanjut Usia (Lansia) yang ingin mengecek kesehatan secara teratur selalu ramai berdatangan ke Klinik milik dr Mawarni Arumi. Karena klinik tersebut berbeda dengan Klinik lainnya, dimana di klinik pasien harus mengeluarkan uang untuk biaya kesehatan, tetapi Klinik milik dr Mawar para Lansia cukup membayar dengan sampah.
    Sekali tiap sepekan tepatnya setiap hari Kamis, para lansia berkumpul untuk melakukan cek kesehatan. Para lansia dikumpulkan di pelataran klinik untuk mengikuti senam pada pukul 06.00. Setelah itu, mereka menjalani pemeriksaan. Untuk biaya pengobatan, mereka cukup menukar sampah yang dibawa, baik sampah plastik maupun kardus. Klinik itu didirikan tiga tahun lalu. Bukan hanya klinik kesehatan, dokter tersebut juga mendirikan bank sampah untuk menampung barang bekas yang dibawa pasien saat berobat. Ide mendirikan klinik bank sampah tersebut dicetuskan suami Mawarni, Amarullah, yang pernah bertugas di BLH Konawe. Selain pengobatan gratis, hasil sampah yang dikumpulkan pasien ditabung dan akan diserahkan kepada mereka. "Alhamdulillah, tahun ini ada tabungan yang mencapai Rp 400 ribu," ujar dr Mawar.
    Bukan hanya warga Desa Baruga saja yang datang berobat. Melainkan Warga dari Kelurahan Uepay, Tawarotebota, dan Kecamatan Lambuya pun mulai berdatangan. Setiap orang yang ingin berobat tetapi tidak memiliki uang dapat mengganti dengan mengumpulkan sampah. Selain pelayanan kesehatan, klinik Mawar memberikan penyuluhan pencegahan penyakit dan rehabilitasi bagi mereka yang baru sembuh dari sakit. Penukaran layanan kesehatan dengan sampah menjadi sarana edukasi bagi warga warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.
    "Sebelum berobat, warga harus mendaftar untuk menjadi anggota klinik. Tujuannya, saya hanya ingin membantu warga miskin yang kesulitan dan tidak punya uang untuk berobat. Warga sangat antusias bergabung, terutama para lansia. Bahkan, ada anak-anak dan remaja yang sering ikut program sehat ini," jelasnya
    Bukan sekadar hubungan dokter dengan pasien, Mawar dianggap keluarga sendiri. Pertemuan setiap Kamis membuat anggota klinik mempererat hubungan silaturahmi. Mereka bagaikan satu rumpun keluarga. Saling berbincang dan berbagi pengalaman. Mawar menerangkan, dirinya awalnya hanya mendirikan posyandu untuk lansia. Lama-kelamaan, muncul gagasan untuk memberikan pengobatan kesehatan gratis kepada lansia. Agar para lansia tersebut memiliki penghasilan tambahan, bank sampah didirikan. Tak sekadar membawa barang bekas, para lansia itu dibina untuk membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah-sampah tersebut. Ada bunga, pot, hiasan dinding, dan berbagai karya lain yang bisa menghasilkan rupiah.
    "Kita disini sudah sebagai keluarga, setiap permasalahan yang dihadapi, selalu dicurhatkan di klinik untuk dicarikan solusi. Dan untuk membuat mereka lebih dihargai, kita sering memberikan surprise dengan menggelar syukuran bagi lansia yang berulang tahun. Semua lansia yang gabung di klinik ini sudah saya anggap seperti orangtua dan keluarga saya sendiri, "ungkapnya.
    Mawar bersyukur karena ada 100 anggota klinik yang didirikannya. Dalam proses mempertahankan klinik untuk tetap beroperasi, Mawar mengaku menghadapi tantangan. Klinik tersebut sempat berhenti beroperasi selama enam bulan karena suaminya sakit. 'Yang penting, klinik tetap beroperasi dan tidak ada kendala keuangan. Semoga bisa terus membantu warga miskin," tuturnya

Related

KESEHATAN 4182239874305326200

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

http://blognyadhedhykp.blogspot.com/2015/03/tracking-climbing-dan-caving-di-sawapudo.html

Comments

http://blognyadhedhykp.blogspot.com/2015/03/tracking-climbing-dan-caving-di-sawapudo.html

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item