Warga Latoma Genjot Budidaya Nilam

 Penulis : Dedi Finafiskar  

Setelah beberapa tahun tidak diperhitungkan dan ditinggalkan sebagai komoditas unggulan, kini tanaman nilam kembali dilirik para petani di Kabupaten Konawe untuk dibudidayakan, termasuk di Kecamatan Latoma. Dengan melenjitnya harga nilam yang bisa mencapai Rp 1, 7 juta perkilo, membuat petani di beberapa Desa di Latoma, terus berupaya membudidayakan nilam.
    Salah seorang pengelola kebun Nilam, Lukman (42), mengatakan, tanaman nilam menjadi andalan petani di daerahnya karena memiliki masa depan cerah. Selain mampu bertahan selama dua tahun dengan masa panen setiap dua bulan sekali, katanya, kondisi tanah dan iklim di wilayahnya itu juga cocok dengan budidaya bahan baku parfum tersebut."Setiap lahan yang selama ini tidak digarap, sekarang kami penuhi dengan tanaman nilam," katanya
    Petani nilam lainnya, Kodir (47) memgaku usaha budidaya nilam tidak terlalu sulit apalagi pada saat musim hujan seperti saat ini. "Menanam nilam ini butuh air saat awal-awal menanam, sehingga saat ini paling tepat karena cepat tumbuh dan berkembang," katanya. Menurut dia, tanaman nilam bisa berdampinga dengan tanaman lain seperti jagung, bahkan tanaman buah-buahan lainnya. "Selain menanam nilam, kami juga menanam jagung dalam kawasan yang sama sambil menunggu nilam panen, kita bisa lebih dahulu memanen jagung," katanya.
    Jenis tanaman yang sangat potensial diusahakan di Kecamatan Latoma adalah kakao, nilam, Kelapa , Kopi, dan Sagu. Selain itu terdapat pula tanaman pangan yang juga diusahakan adalah padi ladang, kacang tanah, dan jagung. Luas Lahan Kakao sekitar 10.000 Hektar, Kepala 11.000 hektar, Kopi 6.500 hektar, Sagu 500 Hektar, dan Nilam 100 hektar. Selama ini produksi tanaman bahan makanan yang diusahakan oleh penduduk Kecamatan Latoma digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Warga juga tetap mengusahakan tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, untuk tanaman sayuran seperti sayur bayam, kacang panjang, terong, labu, daun ubi. Hasil sayur tersebut sering dipasarkan baik di dalam maupun di luar kecamatan.