Arti Seorang Ibu
Walau kami telah berusaha menuliskan s eratus sajak untukmu, namun t akkan pernah mampu m enandingi cinta terindah, cinta seorang wanita...
https://blognyadhedhykp.blogspot.com/2013/12/arti-seorang-ibu.html
Walau kami telah berusaha menuliskan seratus sajak untukmu, namun takkan pernah mampu menandingi cinta terindah, cinta seorang wanita yang sungguh kami hormati selalu......
Engkau adalah wanita yang akan selalu kami cinta hingga kami berhenti bernafas.
Engkaulah wanita yang paling mulia untuk kami..Ibu..
Dirimu adalah tempat pelabuhan bakti kami, yang slalu kami dirikan dalam setiap pancang dermaga persinggahan waktu...
Sekarang, wajahmu terlihat begitu menua, Penuh urat-urat kelelahan, Karena begitu setia menjaga dan merayu waktu, agar selalu bersahabat dengan kami, anak-anakmu.
Keriput di jemari dan bulir otot di lenganmu menjadi saksi, Bahwa engkau tidak pernah sekejap
melepaskan genggaman cintamu, menyentuh dan mengangkat beban hati, Juga menyelimuti hari-hari kami yang begitu dingin.
Bibirmu kini mengering dan menghitam, karena tak henti mengalirkan doa untuk anak-anakmu,
Setiap pagi, siang dan malam masih ingin singgah, selama berpuluh-puluh tahun usia kami
Ibu....Kaulah segala kasih termurni, pancaran cahaya bumi, dan aliran mata air terbening yang Tuhan ciptakan. Sungguh engkau, adalah cinta yang selalu akan termaknai.
Ibu...Apa yang bisa kami sampaikan kepadamu, aku dan saudara-saudaraku telah kehabisan kata-kata untukmu,
Yang terbayang hanya sebuah pikir, apakah kami bisa seperti dirimu, ketika kami nantinya
dianugerahi keluarga penerus akar-akar hidup dikemudian hari?
Seperti kasih sayangmu, seperti ketabahan yang Ibu tunjukkan, seperti hujan yang tiba-tiba mengguyur hati kami yang kering…
Setelah kami sebegini besar, kami baru merasakan betapa Ibu benar-benar seorang yang begitu kami hormati. Kasih sayang ibu, seperti lautan teduh berlimpah yang sangat meneduhkan. kami akan selalu ada untukmu...
Jalan perjlanan waktu, ketika kami habis dimakan beban, maka Ibu akan berkata “kembalikanlah kepada Sang pencipta…karena Ia adalah kemutlakan yang harus kau percaya”
Walau Ibu bukan seorang intelektual yang patut kami banggakan dengan karya ciptanya untuk bangsa. Tapi engkau, mencoba menciptakan cinta di rumah munggil kita…cinta yang menghidupi kami anak-anakmu hingga kini. Indah, setiap Kami dengar lirih do'amu yang kau tujukan untuk kami anak-anakmu..
Selama nafas ini masih berhembus, kami akan selalu menjagamu, seperti janjimu untuk selalu menjaga kami.
Semoga Tuhan selalu melimpahkan Rahmat dan segala kebeningan di hatimu Ibu, Semoga Tuhan membuatmu mengalirkan terus rasa cinta, kepada keluarga dan kepada kami anak-anakmu, semoga Tuhan menuntun Ibu dengan kesehatan.
Dan terutama, semoga ada kebahagiaan yang berarti yang akan ibu dapatkan dari anak-anakmu.......I Love forever my Mom
Engkaulah wanita yang paling mulia untuk kami..Ibu..
Dirimu adalah tempat pelabuhan bakti kami, yang slalu kami dirikan dalam setiap pancang dermaga persinggahan waktu...
Sekarang, wajahmu terlihat begitu menua, Penuh urat-urat kelelahan, Karena begitu setia menjaga dan merayu waktu, agar selalu bersahabat dengan kami, anak-anakmu.
Keriput di jemari dan bulir otot di lenganmu menjadi saksi, Bahwa engkau tidak pernah sekejap
melepaskan genggaman cintamu, menyentuh dan mengangkat beban hati, Juga menyelimuti hari-hari kami yang begitu dingin.
Bibirmu kini mengering dan menghitam, karena tak henti mengalirkan doa untuk anak-anakmu,
Setiap pagi, siang dan malam masih ingin singgah, selama berpuluh-puluh tahun usia kami
Ibu....Kaulah segala kasih termurni, pancaran cahaya bumi, dan aliran mata air terbening yang Tuhan ciptakan. Sungguh engkau, adalah cinta yang selalu akan termaknai.
Ibu...Apa yang bisa kami sampaikan kepadamu, aku dan saudara-saudaraku telah kehabisan kata-kata untukmu,
Yang terbayang hanya sebuah pikir, apakah kami bisa seperti dirimu, ketika kami nantinya
dianugerahi keluarga penerus akar-akar hidup dikemudian hari?
Seperti kasih sayangmu, seperti ketabahan yang Ibu tunjukkan, seperti hujan yang tiba-tiba mengguyur hati kami yang kering…
Setelah kami sebegini besar, kami baru merasakan betapa Ibu benar-benar seorang yang begitu kami hormati. Kasih sayang ibu, seperti lautan teduh berlimpah yang sangat meneduhkan. kami akan selalu ada untukmu...
Jalan perjlanan waktu, ketika kami habis dimakan beban, maka Ibu akan berkata “kembalikanlah kepada Sang pencipta…karena Ia adalah kemutlakan yang harus kau percaya”
Walau Ibu bukan seorang intelektual yang patut kami banggakan dengan karya ciptanya untuk bangsa. Tapi engkau, mencoba menciptakan cinta di rumah munggil kita…cinta yang menghidupi kami anak-anakmu hingga kini. Indah, setiap Kami dengar lirih do'amu yang kau tujukan untuk kami anak-anakmu..
Selama nafas ini masih berhembus, kami akan selalu menjagamu, seperti janjimu untuk selalu menjaga kami.
Semoga Tuhan selalu melimpahkan Rahmat dan segala kebeningan di hatimu Ibu, Semoga Tuhan membuatmu mengalirkan terus rasa cinta, kepada keluarga dan kepada kami anak-anakmu, semoga Tuhan menuntun Ibu dengan kesehatan.
Dan terutama, semoga ada kebahagiaan yang berarti yang akan ibu dapatkan dari anak-anakmu.......I Love forever my Mom
